Tumpek Landep: Pemujaan dan Filosofi Peningkatan Ketajaman Pikiran dalam Kepercayaan Hindu Bali

Tumpek Landep adalah salah satu hari raya penting dalam kalender keagamaan Hindu di Bali. Hari ini secara khusus diabdikan untuk pemujaan kepada Ida Bhatara Sang Hyang Siwa Pasupati, yang diartikan sebagai Sang Pemelihara Segala Benda Tajam. Tumpek Landep datang setelah hari raya Saraswati dan memiliki makna filosofis yang mendalam.

Makna Nama Tumpek Landep: Dalam Bahasa Bali, “Tumpek” bermakna tampek atau dekat, sementara “Landep” memiliki arti tajam. Sehingga, Tumpek Landep secara harfiah berarti hari pemujaan yang dekat dengan benda-benda tajam. Namun, dalam konteks filosofis, arti harfiah ini memiliki konotasi positif, menggambarkan keinginan untuk meningkatkan ketajaman pikiran dan menyucikan segala benda tajam.

Filosofi Tumpek Landep:

  1. Tonggak Penajaman Citta, Budhi, dan Manah: Tumpek Landep memiliki makna sebagai tonggak penajaman citta (perasaan), budhi (pikiran), dan manah (hati). Hal ini mengajarkan umat Hindu untuk selalu berperilaku berdasarkan kejernihan pikiran dengan landasan nilai spiritual.
  2. Memilih yang Baik dan Menjauhi yang Buruk: Dengan pikiran yang suci dan tajam, umat memaknai sebagai mampu memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk dalam hidup mereka. Ini menciptakan kesadaran akan nilai-nilai moral dan etika.
  3. Mulat Sarira/Introspeksi Diri: Tumpek Landep juga menjadi tonggak untuk melakukan mulat sarira atau introspeksi diri. Umat Hindu di Bali memaknai sebagai upaya memperbaiki karakter dan perilaku mereka agar lebih selaras dengan ajaran agama.
  4. Mengasah Ketajaman Pikiran: Dalam lontar Sundarigama, ‘Tumpek landep pinaka landeping idep’, yang berarti Tumpek Landep bertujuan untuk mengasah ketajaman pikiran dan menyucikan benda-benda tajam. Ini menggambarkan tujuan positif dari upacara ini.

Upacara pada Hari Tumpek Landep: Pada hari Tumpek Landep, umat Hindu di Bali melakukan berbagai upacara, termasuk memohon anugerah ketajaman pikiran sebagai sarana untuk menjalani kehidupan. Selain itu, mereka juga melakukan upacara penyucian terhadap barang-barang yang terbuat dari besi, seperti keris, senjata, mobil, atau barang lainnya yang terbuat dari logam besi.

Tumpek Landep bukan hanya sebuah hari raya, tetapi juga momen refleksi dan pemurnian. Melalui perayaan ini, umat Hindu di Bali mengingatkan diri mereka sendiri untuk selalu menjaga kejernihan pikiran, memilih yang baik, dan mengasah karakter demi menjalani kehidupan yang bermakna dan sesuai dengan ajaran agama Hindu.

About tarubali PUPRKIM Prov. Bali MaSIKIAN

View all posts by tarubali PUPRKIM Prov. Bali MaSIKIAN →