Output dan Outcome

Transformasi Digital untuk Penataan Ruang yang Lebih Baik

Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengaturan dan pembinaan tata ruang di Dinas PUPRKIM Provinsi Bali melalui implementasi MASIKIAN. Berikut adalah beberapa elemen kunci dalam inovasi MASIKIAN ini:

Output:

  1. Sistem Informasi Terintegrasi: Implementasi MASIKIAN menciptakan sistem informasi terintegrasi untuk pengelolaan tata ruang. Memodifikasi CMS WordPress , fitur Google seperti Google My Maps dan Google Drive, serta integrasi inovasi yang sudah ada.
  2. Peningkatan Manajemen Data: Sistem ini meningkatkan manajemen data terkait tata ruang. Ini juga memungkinkan akses yang lebih cepat dan akurat terhadap informasi penting.
  3. Pelatihan dan Pengembangan SDM: Pelatihan SDM untuk mengelola sistem ini secara efektif.
  4. Peningkatan Kolaborasi: MASIKIAN mendukung kolaborasi yang lebih baik antara tim dan pemangku kepentingan dalam pengaturan dan pembinaan tata ruang.
  5. Optimalisasi Media Sosial : Peningkatan strategi media sosial untuk berkomunikasi dengan masyarakat lebih efektif. Contohnya penggunaan platform seperti YouTube, Facebook, dan Instagram.
  6. Peningkatan Pelayanan Publik: Pelayanan publik terkait pengaturan dan pembinaan tata ruang akan meningkat, memberikan akses yang lebih baik kepada pemangku kepentingan.
  7. Penyediaan Informasi yang Lebih Baik: Informasi tentang kebijakan, rencana, program penataan ruang, dan arahan pemanfaatan ruang akan tersedia lebih baik.
  8. Peningkatan Transparansi: Sistem ini meningkatkan transparansi dalam proses pengaturan dan pembinaan tata ruang.
  9. Pengurangan Ketidakpastian: Output ini membantu mengurangi ketidakpastian terkait tata ruang dengan menyediakan informasi yang lebih lengkap dan akurat kepada pemangku kepentingan.
  10. Kemampuan Beradaptasi: Implementasi MASIKIAN sebagai sistem yang interaktif dan adaptif. Ini juga memungkinkan organisasi untuk lebih mudah beradaptasi dengan perubahan kondisi atau permasalahan yang muncul dalam pengaturan tata ruang.

Outcome:

  1. Peningkatan Efisiensi: Proses pengaturan dan pembinaan tata ruang akan menjadi lebih efisien dengan penggunaan teknologi yang lebih terintegrasi.
  2. Peningkatan Efektivitas: Sistem informasi yang lebih baik membantu dalam mengambil keputusan yang lebih tepat dan efektif terkait tata ruang.
  3. Keterlibatan Publik yang Lebih Aktif.
  4. Manajemen Informasi yang Lebih Baik: Integrasi data yang lebih baik meningkatkan manajemen informasi terkait tata ruang.
  5. Respons Cepat terhadap Perubahan Kondisi: Sistem yang adaptif memungkinkan organisasi untuk lebih cepat merespons perubahan kondisi atau permasalahan yang muncul.
  6. Peningkatan Transparansi: Meningkatnya keterbukaan dan aksesibilitas informasi akan meningkatkan transparansi dalam pengaturan tata ruang.
  7. Pengurangan Ketidakpastian: Informasi yang lebih akurat dan tersedia dengan baik akan membantu mengurangi ketidakpastian terkait tata ruang.