Memahami Perbandingan Depo LRT at Ground dan Underground

Sistem transportasi Light Rail Transit (LRT) memerlukan fasilitas depo yang efisien dan dapat mendukung operasional sehari-hari. Salah satu pertimbangan utama dalam perencanaan depo LRT adalah lokasi, apakah akan dibangun di permukaan tanah (at ground) atau berada di bawah tanah (underground). Berikut adalah perbandingan antara depo LRT at ground dan underground:

**1. Lokasi dan Aksesibilitas:

  • At Ground:
    • Lokasi di permukaan tanah, lebih mudah diakses oleh pekerja dan kendaraan pemeliharaan.
    • Membutuhkan lahan yang cukup luas.
  • Underground:
    • Memerlukan akses yang lebih rumit melalui tunel.
    • Lokasi mungkin terbatas oleh kondisi tanah dan bangunan di atasnya.

**2. Pemanfaatan Ruang:

  • At Ground:
    • Membutuhkan lahan yang luas untuk bangunan depo dan jalur perawatan.
    • Dapat terintegrasi dengan area pemukiman atau perkantoran.
  • Underground:
    • Lebih efisien dalam pemanfaatan ruang terbatas.
    • Tidak memengaruhi penataan permukaan tanah.

**3. Biaya Konstruksi:

  • At Ground:
    • Biaya konstruksi cenderung lebih rendah karena tidak melibatkan pekerjaan bawah tanah.
    • Struktur bangunan lebih sederhana.
  • Underground:
    • Biaya konstruksi lebih tinggi karena melibatkan pekerjaan bawah tanah dan perlengkapan keamanan tambahan.
    • Struktur bangunan lebih kompleks untuk menopang beban tanah.

**4. Ketahanan terhadap Bencana Alam:

  • At Ground:
    • Lebih rentan terhadap bencana alam seperti banjir atau gempa bumi.
    • Dapat memerlukan tindakan mitigasi risiko tambahan.
  • Underground:
    • Lebih tahan terhadap bencana alam, terutama bencana permukaan tanah.
    • Tetapi, memerlukan teknologi dan perencanaan keamanan tambahan untuk situasi darurat.

**5. Keamanan dan Kebersihan:

  • At Ground:
    • Mudah diakses dan terlihat, memungkinkan pengawasan yang lebih baik.
    • Rentan terhadap pencurian atau vandalisme.
  • Underground:
    • Keamanan lebih terjaga karena terlindungi dari akses langsung masyarakat.
    • Kebersihan lebih terjaga karena tidak terpapar langsung oleh lingkungan luar.

**6. Integrasi dengan Lingkungan Sekitar:

  • At Ground:
    • Dapat lebih mudah diintegrasikan dengan stasiun atau jalur LRT.
    • Memiliki potensi memengaruhi perkembangan wilayah di sekitarnya.
  • Underground:
    • Memerlukan solusi desain khusus untuk integrasi yang efektif dengan stasiun LRT dan akses keluar masuk.

Kesimpulan:

Kedua jenis depo LRT memiliki keunggulan masing-masing. Depo LRT di atas tanah memiliki keunggulan lebih mudah dalam pemeliharaan dan perawatan, sementara depo LRT di bawah tanah memiliki keunggulan lebih mudah dalam melayani kereta-kereta dengan jalur di bawah tanah

Pemilihan antara depo LRT at ground dan underground harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk ketersediaan lahan, biaya, keamanan, dan dampak lingkungan. Keputusan ini sebaiknya didasarkan pada analisis menyeluruh yang mencakup semua aspek tersebut untuk memastikan kelancaran operasional dan keberlanjutan sistem LRT.

About tarubali PUPRKIM Prov. Bali MaSIKIAN

View all posts by tarubali PUPRKIM Prov. Bali MaSIKIAN →