Pendahuluan: Provinsi Bali, selain dikenal sebagai destinasi pariwisata, juga memiliki keunikan alam bawah lautnya yang melibatkan berbagai jenis biota laut. Artikel ini akan menjelaskan alur migrasi biota laut, khususnya penyu dan mamalia laut di perairan sekitar Bali.
Alur Migrasi Penyu:
- Dari Selatan Pulau Jawa ke Pantai Kuta, Kabupaten Badung: Penyu melakukan migrasi dari selatan Pulau Jawa melalui Selat Bali menuju pantai Kuta di Kabupaten Badung. Perjalanan ini menjadi bagian penting dari siklus hidup penyu.
- Dari Selatan Pulau Jawa ke Australia: Sebagian penyu melakukan alur migrasi menuju Australia melalui Selat Bali dan Samudera Hindia. Perjalanan jauh ini menjadi tantangan dan petualangan bagi penyu yang melibatkan navigasi laut yang kompleks.
- Dari Selatan Pulau Jawa ke Laut Flores: Alur migrasi ini membawa penyu dari selatan Pulau Jawa menuju Laut Flores. Perjalanan mereka melibatkan Selat Bali, Samudera Hindia, dan Selat Lombok.
- Dari Selatan Pulau Jawa ke Kepulauan Sumenep, Jawa Timur: Penyu juga melakukan migrasi ke arah timur, menuju Kepulauan Sumenep di Provinsi Jawa Timur. Perjalanan ini melibatkan Selat Bali, Samudera Hindia, Selat Lombok, dan Laut Bali.
Alur Migrasi Mamalia Laut:
- Dari Laut Flores ke Perairan Selatan Pulau Bali (Samudera Hindia): Mamalia laut, seperti paus, melakukan migrasi dari Laut Flores menuju perairan selatan Pulau Bali melalui Selat Lombok. Ini merupakan rute yang penting dalam pergerakan mamalia laut di kawasan tersebut.
- Di Perairan Lovina, Kabupaten Buleleng: Alur migrasi mamalia laut, khususnya lumba-lumba, dapat kita temui di perairan sekitar Lovina, Kabupaten Buleleng. Lokasi ini menjadi area penting untuk pengamatan dan pelestarian mamalia laut.
Penutup: Alur migrasi biota laut di Provinsi Bali menjadi bagian integral dari keberagaman ekosistem lautnya. Melindungi dan melestarikan alur migrasi ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut yang unik dan berharga di Bali.
