Infrastruktur penanda Bali Era Baru dibangun di 4 penjuru arah pulau Bali. Utara, Barat, Selatan dan timur. 11 (sebelas) infrastruktur tersebut terkoneksi untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Bali. Menyeimbangkan darat laut dan udara dengan tetap berpedoman pada ๐๐๐ ๐๐๐ง๐ฉ๐๐ sebagai sumber kebahagiaan niskala-sakala.
Pembangunan infrastruktur diarahkan tidak hanya dititikberatkan untuk mendukung pencapaian pertumbuhan ekonomi wilayah (๐ฆ๐ฏ๐จ๐ช๐ฏ๐ฆ ๐ฐ๐ง ๐จ๐ณ๐ฐ๐ธ๐ต๐ฉ), namun perlu lebih bersinergi dengan kelestarian lingkungan dengan memperhatikan ๐ค๐ข๐ณ๐ณ๐บ๐ช๐ฏ๐จ ๐ค๐ข๐ฑ๐ข๐ค๐ช๐ต๐บ suatu wilayah yang ingin dikembangkan. Hal ini mengingat pembangunan infrastruktur merupakan pemicu (๐ต๐ณ๐ช๐จ๐จ๐ฆ๐ณ) terciptanya pusat-pusat pertumbuhan baru (๐ฏ๐ฆ๐ธ ๐ฆ๐ฎ๐ฆ๐ณ๐จ๐ช๐ฏ๐จ ๐จ๐ณ๐ฐ๐ธ๐ต๐ฉ ๐ค๐ฆ๐ฏ๐ต๐ฆ๐ณ) yang menjadi cikal bakal lahirnya kota-kota baru/pusat permukiman baru yang dapat menjadi penyeimbang pertumbuhan ekonomi wilayah dan mengurangi kesenjangan antar wilayah.
Selain itu pembangunan infrastruktur disamping diarahkan untuk mendukung pengurangan disparitas antar wilayah (perkotaan, pedesaan dan perbatasan), juga untuk pengurangan urbanisasi dan ๐ถ๐ณ๐ฃ๐ข๐ฏ ๐ด๐ฑ๐ณ๐ข๐ธ๐ญ, peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar, serta peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat yang pada ahirnya untuk menjaga stabilitas dan kesatuan nasional. Oleh karena itu pembangunan infrastruktur perlu berlandaskan pada pendekatan pengembangan wilayah secara terpadu oleh seluruh sektor yang bertitik tolak dari sebuah rencana yang sinergi dan mengacu kepada aktivitas ekonomi, sosial, keberlanjutan lingkungan hidup, potensi wilayah dan kearifan lokal, dan ๐ฟ๐ฒ๐ป๐ฐ๐ฎ๐ป๐ฎ ๐๐ฎ๐๐ฎ ๐ฟ๐๐ฎ๐ป๐ด ๐๐ถ๐น๐ฎ๐๐ฎ๐ต.
Dengan kata lain pembangunan wilayah perlu didukung kerjasama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan melibatkan pihak swasta, mengingat pada kenyataanya kawasan yang sudah berkembang akan lebih menarik banyak investor daripada kawasan yang belum berkembang.