Kawasan Pusat Kebudayaan Bali mulai dibangun 12 Januari 2022

Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali ditandai dengan prosesi Upacara Ngeruwak, Nyapuh Awu lan Mulang Dasar yang dipuput oleh Ida Shri Bagawan Putra Nawa Nata Wangsa Pemayun, pada Rabu 12 Januari 2022.

Kawasan Pusat Kebudayaan Bali dibangun pada lahan seluas 334 hektare. Dari total luas lahan tersebut, 104 hektare di antaranya tidak perlu dibayarkan karena merupakan tanah milik negara. Kemudian 221 hektare tanah sudah dalam proses pembebasan.

Kawasan Pusat Kebudayaan Bali terdiri atas 3 (tiga) zona, yaitu zona inti, zona penunjang dan zona penyangga. Pada zona inti akan berisi 15 Fasilitas Pentas Seni Tradisi dan Seni Modern; 12 Museum Tematik; Auditorium Bung Karno; Desa Difable; Bali International Convention Center; Bali Exhibition Center; Pusat Promosi Ekspor; Fasilitas Pariwisata; Pelabuhan Marina; dan Taman Rekreasi Ekologis. Termasuk panggung terbuka utama dengan kapasitas 15.000 orang. Ada pula panggung terbuka madya dengan kapasitas 4.000 orang dan panggung terbuka lain untuk kapasitas 3.000 sampai 3.500 orang, serta 12 Museum Tematik juga akan dibangun di Zona Inti. Di zona penunjang ada areal untuk hotel, apartemen, dan fasilitas usaha pariwisata. Sedangkan zona penyangga memiliki hutan dan taman ekologis tematik seluas kurang lebih 70-90 hektare.

Jadi kawasan ini betul-betul dibangun dengan mengimpelementasikan keluhuran nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi yaitu enam sumber utama kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan manusia, yang terdiri dari: upaya untuk menyucikan dan memuliakan jiwa/atman (Atma Kerthi), menyucikan dan memuliakan laut beserta pantai (Segara Kerthi), menyucikan dan memuliakan sumber air (Danu Kerthi), menyucikan dan memuliakan tumbuh-tumbuhan (Wana Kerthi), menyucikan dan memuliakan manusia (Jana Kerthi), serta menyucikan dan memuliakan alam semesta (Jagat Kerthi).

Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali dilaksanakan berdasarkan konsep terintegrasi, terpadu, dan komfrehensif serta hijau dan ramah lingkungan, sehingga kawasan ini akan menjadi model kawasan satu-satunya di dunia sebagai penanda peradaban Bali Era Baru.

SK-GUB-BALI_530_PENETAPAN-PEMBANGUNAN-KAWASAN-PUSAT-KEBUDAYAAN-BALI