Jaringan infrastruktur penyaluran tenaga listrik dan sarana pendukung di Provinsi Bali

Jaringan infrastruktur penyaluran tenaga listrik dan sarana pendukung di Provinsi Bali memiliki peran sentral dalam mendukung keberlanjutan pasokan listrik di seluruh wilayah. Dengan adanya berbagai pembangkit listrik yang beragam, Provinsi Bali harus memastikan bahwa energi yang dihasilkan dapat efisien didistribusikan ke berbagai lokasi dengan kehandalan dan efektivitas yang tinggi. Artikel ini akan membahas beberapa aspek utama dari jaringan infrastruktur penyaluran tenaga listrik di Provinsi Bali.

Jaringan infrastruktur penyaluran tenaga listrik dan sarana pendukung di Provinsi Bali memiliki cakupan yang luas dan mencakup beberapa elemen kunci. Berikut adalah rincian dari komponen-komponen utama dalam jaringan ini:

a. Jaringan Transmisi Tenaga Listrik Antarsistem:

  1. SUTET 500 kV Gilimanuk-Antosari: Merupakan tulang punggung jaringan, membentang di Kabupaten Jembrana dan Kabupaten Tabanan.
  2. SUTT 150 kV: Melibatkan sejumlah saluran yang menghubungkan berbagai wilayah, seperti Gilimanuk-Negara, Antosari-Tanah Lot, dan banyak lagi.
  3. Saluran Kabel Tegangan Tinggi 150 kV: Termasuk saluran kabel tegangan tinggi yang menghubungkan berbagai lokasi, seperti Nusa Dua – Pecatu, Pemecutan Kelod – Pesanggaran, dan lainnya.

b. Jaringan Pipa/Kabel Bawah Laut Penyaluran Tenaga Listrik:

  1. Saluran Kabel Laut Tegangan Tinggi (SKLTT) 150 kV Jawa-Bali: Terletak di perairan Selat Bali.
  2. Rencana SKLTET Jawa-Bali Connection 500 kV: Merupakan rencana saluran kabel laut tegangan ekstra tinggi yang menghubungkan Banyuwangi-Gilimanuk di Kabupaten Jembrana.
  3. Rencana SKLTT 150 kV Gianyar – Nusa Lembongan/Nusa Penida: Melibatkan rencana pengembangan saluran kabel laut tegangan tinggi dari Gianyar ke Nusa Lembongan/Nusa Penida.
  4. Rencana SKLTM 20 kV Gianyar – Nusa Lembongan/Nusa Penida: Rencana saluran kabel laut tegangan menengah dari Gianyar ke Nusa Lembongan/Nusa Penida.

c. Gardu Listrik:

  1. GI 150 kV: Melibatkan sejumlah gardu listrik yang tersebar di Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Badung, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Bangli.
  2. Rencana GISTET 500 kV/150 kV Antosari/Gilimanuk: Rencana gardu listrik berjenis gas insulated switchgear tegangan ekstra tinggi yang menghubungkan Antosari dan Gilimanuk.
  3. Rencana GI 150 kV Baru: Melibatkan rencana pembangunan sejumlah gardu listrik baru, seperti GI Kubu, GI Pesanggaran III/Bali Turtle, GI Gianyar II/Bangli, dan lainnya.

Jaringan Transmisi Tenaga Listrik Antarsistem

Salah satu aspek kunci dari infrastruktur penyaluran tenaga listrik adalah jaringan transmisi tenaga listrik antarsistem. Di Provinsi Bali, SUTET 500 kV Gilimanuk-Antosari menjadi tulang punggung dalam mentransfer daya dari berbagai pembangkit, seperti PLT Surya dan pembangkit berbahan bakar gas, ke gardu distribusi. Selain itu, SUTT 150 kV meliputi sejumlah saluran yang menghubungkan berbagai wilayah seperti Gilimanuk-Negara, Antosari-Tanah Lot, dan lainnya.

Saluran Kabel Tegangan Tinggi 150 kV

Infrastruktur ini juga mencakup saluran kabel tegangan tinggi 150 kV yang mendukung distribusi listrik ke berbagai daerah. Misalnya, saluran kabel tegangan tinggi Nusa Dua – Pecatu, Pemecutan Kelod – Pesanggaran, Pesanggaran – Nusa Dua, dan lainnya.

Infrastruktur ketenagalistrikan di Provinsi Bali tidak hanya terbatas pada jenis-jenis pembangkit, tetapi juga mencakup saluran kabel tegangan tinggi 150 kV yang memiliki peran krusial dalam mendistribusikan listrik ke berbagai daerah. Salah satu contohnya adalah saluran kabel tegangan tinggi Nusa Dua – Pecatu, yang menjadi bagian integral dari sistem distribusi listrik di wilayah tersebut.

Peran Strategis Saluran Kabel Tegangan Tinggi:

Saluran kabel tegangan tinggi, seperti yang menghubungkan Nusa Dua dan Pecatu, menjadi tulang punggung dalam mendukung distribusi listrik. Keberadaan infrastruktur ini memungkinkan listrik dari pembangkit dapat dengan efisien terdistribusike berbagai daerah di Provinsi Bali. Dengan demikian, saluran ini memastikan pasokan listrik yang andal dan terjamin untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akhir.

Contoh Saluran Lainnya yang Mendukung Efisiensi:

Selain saluran kabel Nusa Dua – Pecatu, infrastruktur ketenagalistrikan juga mencakup saluran lain, seperti Pemecutan Kelod – Pesanggaran, Pesanggaran – Nusa Dua, dan beberapa lainnya. Keberadaan saluran-saluran ini bertujuan untuk mengoptimalkan distribusi listrik, sehingga listrik dapat mengalir secara efisien ke seluruh wilayah Provinsi Bali.

Pentingnya Efisiensi dalam Distribusi Listrik:

Efisiensi dalam distribusi listrik sangat krusial untuk menjaga kelancaran dan keandalan pasokan energi. Saluran kabel tegangan tinggi 150 kV memberikan daya hantar yang optimal, mengurangi kemungkinan kegagalan distribusi, dan memastikan bahwa listrik terdistribusikan ke pelanggan dengan kualitas yang baik. Ini mencerminkan komitmen Provinsi Bali untuk menyediakan infrastruktur ketenagalistrikan yang handal demi mendukung kebutuhan listrik masyarakat dan sektor industri.

Modernisasi dan Perluasan

Dalam menghadapi pertumbuhan kebutuhan energi, Provinsi Bali merencanakan pembangunan beberapa pembangkit tenaga listrik di masa depan. Rencana ini melibatkan pemanfaatan energi terbarukan, seperti PLT Hybrid di Nusa Penida, untuk mencapai tujuan keberlanjutan dan mengurangi dampak lingkungan. Modernisasi dan perluasan jaringan menjadi langkah penting untuk memastikan pasokan listrik yang handal dan efisien.

Dukungan Terhadap Diversifikasi Energi

Berbagai jenis pembangkit, mulai dari PLT Surya hingga pembangkit berbahan bakar gas dan diesel, menunjukkan komitmen Provinsi Bali terhadap diversifikasi sumber energi. PLT Surya di Provinsi Bali menegaskan peran energi terbarukan, sementara pembangkit berbahan bakar gas, diesel, dan uap memberikan kontribusi signifikan dalam diversifikasi sumber energi.

Pentingnya Efisiensi dan Keandalan

Pentingnya efisiensi dan keandalan energi di Provinsi Bali memainkan peran kunci dalam mendukung berbagai aspek kehidupan masyarakat dan pembangunan wilayah. Keandalan pasokan listrik di Provinsi Bali adalah kebutuhan dasar yang penting untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Listrik digunakan untuk penerangan, pengoperasian perangkat elektronik, dan berbagai aktivitas rumah tangga lainnya. Ketersediaan energi yang andal memastikan kelancaran aktivitas harian penduduk.

Keberlanjutan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali sangat tergantung pada ketersediaan dan efisiensi energi. Sektor industri, perdagangan, dan usaha lainnya memerlukan pasokan listrik yang stabil untuk menjalankan operasional mereka. Ini mencakup hotel, restoran, serta berbagai usaha di sektor pariwisata yang merupakan tulang punggung perekonomian Bali.

Fokus Provinsi Bali pada efisiensi energi mencerminkan komitmen terhadap keberlanjutan dan lingkungan. Efisiensi energi adalah langkah kritis dalam mengurangi dampak lingkungan dan menyeimbangkan kebutuhan energi dengan pelestarian sumber daya alam.

About tarubali PUPRKIM Prov. Bali MaSIKIAN

View all posts by tarubali PUPRKIM Prov. Bali MaSIKIAN →