Jaringan Infrastruktur Ketenagalistrikan di Provinsi Bali: Pilar Keberlanjutan dan Pembangunan

Provinsi Bali, sebagai destinasi pariwisata terkenal, juga memiliki tantangan dalam menyediakan pasokan listrik yang memadai untuk mendukung kehidupan sehari-hari penduduk dan kebutuhan energi berbagai sektor. Jaringan infrastruktur ketenagalistrikan di Provinsi Bali terus berkembang, mencakup pembangkitan dan distribusi tenaga listrik untuk mendukung keberlanjutan, efisiensi, dan pertumbuhan ekonomi.

(6) Infrastruktur pembangkitan tenaga listrik dan sarana pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf a, meliputi:
a. pembangkit tenaga listrik, meliputi:

  1. PLT Gas Gilimanuk di Kabupaten Jembrana;
  2. PLT Gas Pesanggaran di Kota Denpasar;
  3. PLT Diesel Pesanggaran di Kota Denpasar;
  4. PLT Diesel Gas Pesanggaran di Kota Denpasar;
  5. PLT Uap Celukan Bawang di Kabupaten Buleleng;
  6. PLT Gas Pemaron di Kabupaten Buleleng;
  7. PLT Surya Bangli di Kabupaten Bangli;
  8. PLT Surya Kubu di Kabupaten Karangasem;
  9. PLT Mikro Hidro Panji Muara Raya di Kabupaten Buleleng;
  10. PLT Diesel Kutampi di Kabupaten Klungkung; dan
  11. PLT Diesel / Bayu Tiga Nusa di Kabupaten Klungkung.

b. rencana pembangkit tenaga listrik terdiri atas:

  1. PLT Hybrid Nusa Penida di Kabupaten Klungkung;
  2. PLT Gas/ Gas Uap Bali di Kota Denpasar;
  3. PLT Mikro Hidro Titab di Kabupaten Buleleng;
  4. PLT Surya Bali Barat di Kabupaten Jembrana; dan
  5. PLT Surya Bali Timur di Kabupaten Karangasem.
Pasal 25 Ayat (6) Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 2 Tahun 2023 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Bali Tahun 2023-2043
Jaringan Infrastruktur Ketenagalistrikan Provinsi Bali

1. Infrastruktur Pembangkitan Tenaga Listrik

Provinsi Bali memiliki sejumlah pembangkit tenaga listrik yang beragam, mulai dari pembangkit listrik tenaga surya hingga pembangkit listrik berbahan bakar gas dan diesel. PLT Surya di beberapa daerah, seperti Bangli dan Karangasem, menunjukkan komitmen terhadap energi terbarukan. Di samping itu, pembangkit berbahan bakar gas, diesel, dan uap juga menjadi bagian penting dari diversifikasi sumber energi.

PLT Surya, yang beroperasi di beberapa daerah seperti Bangli dan Karangasem, memberikan contoh konkret dari komitmen Provinsi Bali terhadap penggunaan energi terbarukan. Langkah ini menunjukkan perhatian terhadap lingkungan dan ketahanan energi, menjadikannya langkah positif dalam mendukung keberlanjutan.

Namun, keberagaman sumber daya energi di Provinsi Bali tidak terbatas pada PLT Surya saja. Pembangkit listrik berbahan bakar gas, diesel, dan uap juga memainkan peran krusial dalam menciptakan diversifikasi yang signifikan dalam penyediaan energi. Keberadaan infrastruktur ini tidak hanya meningkatkan keandalan pasokan energi, tetapi juga memberikan fleksibilitas dalam menghadapi dinamika pasar dan kebutuhan energi yang terus berkembang.

Dengan memiliki portofolio pembangkit yang beragam, Provinsi Bali memperlihatkan kesadaran akan pentingnya menyelaraskan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan dengan konsep keberlanjutan. Hal ini sejalan dengan upaya untuk mencapai kemandirian energi dan mengurangi dampak lingkungan, menjadikan Provinsi Bali sebagai pelaku yang progresif dalam mengelola sumber energi.

2. Rencana Pembangunan

Dalam menghadapi pertumbuhan kebutuhan energi, Provinsi Bali merencanakan pembangunan beberapa pembangkit tenaga listrik di masa depan. Rencana ini mencakup pemanfaatan energi terbarukan, seperti PLT Hybrid di Nusa Penida, untuk mencapai tujuan keberlanjutan dan mengurangi dampak lingkungan.

Salah satu proyek yang tertuang dalam indikasi program adalah pembangunan PLT Hybrid di Nusa Penida. Proyek ini menunjukkan arah kebijakan Provinsi Bali yang berorientasi pada energi terbarukan. Rencana PLT Hybrid di Nusa Penida untuk mencapai tujuan keberlanjutan dengan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia secara berkelanjutan.

Langkah ini sejalan dengan visi Provinsi Bali untuk mengurangi dampak lingkungan dari sektor energi. Dengan memilih pemanfaatan energi terbarukan, seperti di PLT Hybrid Nusa Penida, Provinsi Bali tidak hanya berinvestasi dalam pemenuhan kebutuhan energi masa depan, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem.

Pada intinya, Provinsi Bali melalui rencana pembangunan ini menunjukkan keseriusan dan tanggung jawabnya dalam menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sambil tetap memenuhi kebutuhan energi yang terus tumbuh.

3. Jaringan Distribusi dan Penyaluran

Infrastruktur penyaluran tenaga listrik di Provinsi Bali mencakup jaringan transmisi dan distribusi. Saluran transmisi mentransfer daya dari pembangkit menuju gardu distribusi, yang kemudian mendistribusikan listrik ke pelanggan akhir. Modernisasi dan perluasan jaringan ini penting untuk memastikan pasokan listrik yang andal dan efisien.

Modernisasi dan perluasan jaringan ini menjadi bagian integral dari upaya Provinsi Bali untuk memastikan pasokan listrik yang andal dan efisien. Langkah-langkah ini mencakup penggunaan teknologi terbaru dalam manajemen jaringan, pemeliharaan, dan pemantauan kinerja sistem. Dengan mengadopsi teknologi modern, Provinsi Bali berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan pasokan listrik, sejalan dengan pertumbuhan kebutuhan energi di masyarakat.

Upaya modernisasi ini juga mencakup perluasan jaringan distribusi untuk mencapai lokasi-lokasi yang lebih terpencil atau berkembang. Provinsi Bali berusaha agar seluruh wilayahnya dapat merasakan manfaat dari infrastruktur penyaluran listrik yang memadai, mendukung perkembangan ekonomi dan sosial di setiap tingkat masyarakat.

4. Keterlibatan Masyarakat dan Pihak Swasta

Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci dalam pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan. Keterlibatan masyarakat lokal dalam program konservasi energi dan penggunaan listrik yang efisien dapat mendukung keberlanjutan sistem.

5. Teknologi Cerdas dan Monitoring

Penerapan teknologi cerdas, seperti sistem manajemen tenaga berbasis cloud dan aplikasi mobile, menjadi instrumen vital dalam memantau dan mengelola distribusi listrik. Sistem ini membantu meningkatkan efisiensi, mempercepat respons terhadap gangguan, dan memberikan informasi real-time kepada pemangku kepentingan.

6. Keberlanjutan dan Daya Dukung Lingkungan

Upaya Provinsi Bali dalam menggunakan sumber energi terbarukan dan mengelola dampak lingkungan adalah langkah strategis menuju keberlanjutan. Dengan mempertimbangkan keberlanjutan, infrastruktur ketenagalistrikan di Provinsi Bali diharapkan dapat memenuhi tuntutan pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.

7. Penanggulangan Tantangan

Tantangan seperti fluktuasi permintaan listrik, keberlanjutan sumber daya, dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi menjadi fokus dalam pengelolaan jaringan ketenagalistrikan. Rencana tata ruang wilayah dan rencana strategis menjadi instrumen dalam menjawab dinamika tersebut.

Infrastruktur ketenagalistrikan di Provinsi Bali bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga tentang menciptakan fondasi yang kuat untuk pertumbuhan berkelanjutan, keberlanjutan lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan terus mengembangkan dan meningkatkan infrastruktur ini, Provinsi Bali dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam merancang jaringan ketenagalistrikan yang berwawasan masa depan.

About tarubali PUPRKIM Prov. Bali MaSIKIAN

View all posts by tarubali PUPRKIM Prov. Bali MaSIKIAN →