Sistem Jaringan Irigasi di Bali: Tantangan dan Kearifan Lokal dalam Menghadapinya

Pendahuluan: Bali, pulau yang terkenal dengan kekayaan budayanya, memiliki sistem jaringan irigasi yang menjadi tulang punggung pertanian dan kehidupan masyarakat. Namun, seperti halnya setiap sistem, jaringan irigasi Bali juga menghadapi sejumlah tantangan yang perlu kita antisipasi. Artikel ini akan membahas tantangan-tantangan tersebut dan bagaimana kearifan lokal Bali terlibat dalam menghadapinya.

Tantangan dalam Sistem Jaringan Irigasi di Bali:

  1. Perubahan Iklim: Bali mengalami variasi iklim yang signifikan, termasuk musim kemarau yang panjang dan musim hujan yang intens. Hal ini dapat mempengaruhi ketersediaan air untuk irigasi dan menimbulkan tantangan dalam pengelolaan sumber daya air.
  2. Urbanisasi dan Pembangunan: Pertumbuhan pesat sektor pariwisata dan urbanisasi dapat mengubah tata guna lahan, mengurangi luas area pertanian, dan memengaruhi aliran air ke sawah.
  3. Pengelolaan Sumber Daya Air yang Tidak Berkelanjutan: Beberapa daerah mengalami masalah terkait dengan pengelolaan sumber daya air yang tidak berkelanjutan, seperti over-extraction air tanah dan penggunaan pestisida yang berlebihan.

Kearifan Lokal Bali dalam Mengatasi Tantangan:

  1. Subak: Sistem Tradisional Pengelolaan Irigasi: Subak adalah sistem tradisional pengelolaan irigasi di Bali. Ini melibatkan gotong-royong masyarakat dalam mengatur air irigasi. Kearifan lokal ini telah berlangsung selama berabad-abad dan terbukti efektif dalam memelihara keseimbangan antara sumber daya alam dan kebutuhan pertanian.
  2. Penggunaan Teknologi Tradisional: Masyarakat Bali juga memanfaatkan teknologi tradisional. Contohnya sistem tanggul dan bendungan kecil, untuk menghadapi perubahan pola hujan dan menjaga ketersediaan air irigasi.
  3. Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan: Meningkatkan pendidikan dan kesadaran lingkungan di kalangan petani adalah langkah penting untuk mempromosikan praktik-praktik berkelanjutan dalam pengelolaan irigasi.

Kesimpulan: Sistem jaringan irigasi di Bali tidak hanya menghadapi tantangan tetapi juga menunjukkan kearifan lokal dalam menghadapinya. Dengan mempertahankan nilai-nilai seperti gotong-royong dan memadukan teknologi tradisional dengan inovasi modern, masyarakat Bali dapat menjaga kelangsungan sistem irigasi yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan mereka.

About tarubali PUPRKIM Prov. Bali MaSIKIAN

View all posts by tarubali PUPRKIM Prov. Bali MaSIKIAN →