
Pembangunan desa wisata di Indonesia bertujuan untuk mengembangkan potensi lokal. Pendekatan holistik mencakup berbagai dimensi, baik budaya, alam, maupun kreativitas. Secara garis besar, desa wisata Indonesia memiliki tiga produk unggulan yang menjadi daya tarik utama, yaitu:
- Wisata Berbasis Budaya
Desa wisata berbasis budaya mengandalkan kekayaan adat, tradisi, dan kearifan lokal sebagai daya tarik utama. Wisatawan diajak untuk melihat dan merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat, mengikuti upacara adat, dan menikmati kesenian tradisional. Hal ini memungkinkan wisatawan untuk lebih dekat dengan warisan budaya yang masih lestari di desa-desa tersebut. - Wisata Berbasis Alam
Desa wisata berbasis alam menawarkan keindahan alam yang alami dan asri. Potensi wisata alam seperti pegunungan, hutan, air terjun, dan pantai menjadi pusat perhatian. Wisatawan mencari ketenangan serta pengalaman yang dekat dengan alam. Kegiatan-kegiatan seperti trekking, berkemah, dan bersepeda juga menjadi daya tarik utama di desa wisata yang berbasis alam. - Wisata Berbasis Kreativitas
Desa wisata berbasis kreativitas mendorong masyarakat untuk memanfaatkan keterampilan lokal. Masyarakat menciptakan produk-produk kreatif yang dapat dinikmati wisatawan. Desa-desa ini menawarkan pengalaman unik. Pengunjung dapat belajar membuat kerajinan tangan. Mereka juga dapat terlibat dalam workshop seni lokal. Selain itu, pengunjung dapat mencoba hasil karya kuliner tradisional yang memiliki nilai kreatif tinggi.

Pendekatan See, Feel, and Explore
Konsep pembangunan desa wisata di Indonesia tidak hanya menekankan pada keindahan fisik yang dapat dilihat (see), tetapi juga pengalaman yang dapat dirasakan (feel) dan dieksplorasi (explore) oleh wisatawan. Pendekatan ini menjadikan desa wisata sebagai destinasi yang holistik, di mana wisatawan dapat terlibat secara mendalam dengan lingkungan dan budaya setempat.
Menurut Kementerian Pariwisata Republik Indonesia (2016), wisatawan di desa wisata didorong untuk:
- Melihat (See): Mengamati atraksi lokal dan budaya desa.
- Merasakan (Feel): Mengalami langsung kehidupan masyarakat desa, interaksi sosial, dan adat istiadat.
- Mengeksplorasi (Explore): Menjelajahi lebih jauh keunikan desa, termasuk atraksi alam, budaya, dan kreativitas lokal.
Promosi dan Branding Desa Wisata
Agar desa wisata dapat terkenal secara luas, promosi menjadi bagian penting dalam pembangunan. Branding desa wisata penting dengan menekankan keunikan desa, baik dari segi alam, budaya, maupun produk kreatif yang ada. Promosi ini tidak hanya melalui iklan dan penjualan (advertising and selling), tetapi juga melalui pendekatan naratif yang menarik, menceritakan keunikan desa kepada calon wisatawan.

Pendekatan Destinasi Wisata: Produk, Aksesibilitas, dan Amenitas
Pengembangan desa wisata juga memerlukan pendekatan yang terintegrasi dari sisi produk wisata, aksesibilitas, dan amenitas. Setiap desa wisata harus memiliki atraksi wisata yang beragam, aksesibilitas yang mudah, serta fasilitas pendukung yang memadai, antara lain:
- Produk dan Atraksi Wisata: Menawarkan diversifikasi aktivitas wisata yang menarik, seperti program wisata alam, budaya, dan kreatif.
- Aksesibilitas: Penyediaan moda transportasi yang nyaman dan terjangkau, termasuk jalan, sarana penyebrangan, serta prasarana seperti bandara, pelabuhan, dan stasiun.
- Amenitas: Ketersediaan infrastruktur dan fasilitas umum seperti listrik, air bersih, telekomunikasi, keamanan, serta fasilitas bagi penyandang disabilitas, anak-anak, dan lanjut usia.
Fasilitas khusus seperti akomodasi, rumah makan, dan pusat informasi pariwisata merupakan aspek penting. Layanan kesehatan dan sanitasi juga krusial untuk mendukung kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke desa wisata. Selain itu, standarisasi dan sertifikasi usaha pariwisata perlu dilakukan untuk memastikan kualitas pelayanan yang baik di setiap desa wisata.
Kesimpulan
Pembangunan desa wisata di Indonesia menjadi salah satu strategi penting dalam mengembangkan potensi lokal. Hal ini juga mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan perdesaan. Dengan mengedepankan konsep holistik yang memadukan budaya, alam, dan kreativitas, desa wisata mampu menarik minat wisatawan lokal dan internasional. Pentingnya promosi, aksesibilitas, amenitas, serta standar pelayanan menjadi kunci dalam keberhasilan pengembangan desa wisata yang berkelanjutan.