Informasi Geospasial sebagai Bagian Integral Penanganan Bencana Akibat Krisis Iklim di Provinsi Bali

Pemerintah Provinsi Bali menegaskan bahwa Informasi Geospasial (IG) memiliki peran strategis dalam mendukung penanganan bencana yang kian sering terjadi sebagai dampak dari krisis iklim. Dengan memanfaatkan data spasial yang akurat, mutakhir, dan terintegrasi, pemerintah daerah dapat memperkuat sistem mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, hingga pemulihan pascabencana.

Krisis Iklim dan Ancaman Bencana di Bali

Krisis iklim telah memicu peningkatan risiko bencana hidrometeorologi di berbagai wilayah Bali, antara lain:

  • Banjir dan banjir bandang, akibat curah hujan ekstrem yang lebih sering terjadi.
  • Longsor, terutama di kawasan perbukitan dan daerah aliran sungai.
  • Kekeringan, yang berdampak pada ketersediaan air bersih dan pertanian.
  • Intrusi air laut dan abrasi pantai, yang mengancam kawasan pesisir dan permukiman nelayan.

Situasi ini menuntut pemanfaatan IG yang lebih luas, tidak hanya untuk keperluan tata ruang, tetapi juga sebagai alat deteksi dini dan pengambilan keputusan cepat dalam kebencanaan.

Peran Informasi Geospasial dalam Penanganan Bencana

Informasi geospasial dapat digunakan dalam berbagai tahapan penanganan bencana, antara lain:

  • Mitigasi dan Pencegahan
    • Pemetaan wilayah rawan banjir, longsor, kekeringan, dan abrasi.
    • Analisis kerentanan infrastruktur publik dan kawasan permukiman.
  • Kesiapsiagaan
    • Integrasi peta risiko bencana dengan sistem peringatan dini.
    • Penyediaan peta evakuasi dan jalur aman bagi masyarakat.

  • Tanggap Darurat
    • Identifikasi cepat titik lokasi terdampak melalui citra satelit dan drone.
    • Dukungan koordinasi tim lapangan dengan peta digital real-time.
  • Pemulihan dan Rehabilitasi
    • Pemetaan kerusakan lahan, bangunan, dan infrastruktur.
    • Analisis spasial untuk menentukan prioritas pembangunan kembali yang lebih adaptif terhadap iklim.

Strategi Pemprov Bali

Untuk memperkuat pemanfaatan IG dalam penanganan bencana akibat krisis iklim, Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas PUPRKIM telah menyiapkan langkah strategis, antara lain:

  • Integrasi data spasial kebencanaan ke dalam simpul jaringan IG daerah melalui portal MaSIKIAN.
  • Kolaborasi dengan BNPB, BMKG, BRIN, dan BIG dalam penyediaan data spasial tematik kebencanaan.
  • Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh dan drone untuk akuisisi data cepat saat terjadi bencana.
  • Peningkatan literasi spasial bagi aparatur pemerintah, desa adat, serta komunitas masyarakat agar mampu membaca dan memanfaatkan peta kebencanaan.
  • Evaluasi berkala regulasi tata ruang dan penyelenggaraan IG agar selaras dengan prinsip adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Penutup

Dengan menjadikan Informasi Geospasial sebagai bagian integral dalam penanganan bencana, Provinsi Bali memperkuat ketahanan wilayah terhadap dampak krisis iklim. IG bukan hanya sekadar data, melainkan instrumen penting untuk menjaga keselamatan masyarakat, melindungi lingkungan hidup, dan memastikan pembangunan Bali tetap berkelanjutan serta berdaya tahan di tengah perubahan iklim global.

About tarubali PUPRKIM Prov. Bali MaSIKIAN

View all posts by tarubali PUPRKIM Prov. Bali MaSIKIAN →