Bali, pulau seribu pura, memiliki lanskap yang kaya dan beragam, terbentuki melalui proses geomorfologi yang melibatkan sejumlah faktor. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai bentukan lahan di Bali:
1. Bentukan Lahan Asal Vulkanis:
- Terbentuk dari material hasil erupsi gunungapi, seperti lava, aglomerat, bom, lapili, pasir, dan tuffa.
- Wilayah seperti Kintamani dan Busungbiu adalah contoh daerah yang mengalami proses vulkanis, menampilkan kemiringan terjal.
2. Bentukan Lahan Asal Patahan Bumi:
- Daerah patahan terletak di Desa Angseri, Kabupaten Tabanan.
- Patahan ini dapat menyebabkan keluarnya sumber air panas, seperti yang terjadi di Banjar, Buleleng, akibat batuan impermeable di bawah Gunung Watukaru.
3. Bentukan Lahan Denudasional:
- Proses melibatkan mundurnya lereng utama, perubahan ukuran lereng utama, dan pendeknya lereng utama.
- Terutama terjadi di daerah dengan kemiringan terjal, seperti Kintamani dan Busungbiu.
4. Bentukan Lahan Asal Pengendapan Tanah Aluvial:
- Wilayah selatan Bali, seperti Denpasar dan Badung, adalah daerah pengendapan tanah aluvial yang berfungsi untuk persawahan.
- Kabupaten Tabanan terkenal sebagai lumbung padi Bali karena penggunaan tanah aluvial hasil erosi dari daerah hulu.
5. Bentukan Lahan Asal Proses Marin:

- Terjadi di daerah pesisir pantai akibat proses tektonik, letusan gunungapi, dan perubahan muka air laut.
- Pesisir dapat terdiri dari beberapa tipe, seperti pesisir bertebing terjal, bergisik, berawa payau, dan terumbu karang.
6. Bentukan Lahan Asal Proses Pelarutan (Karst):
- Kawasan Perbukitan Karst Jimbaran menjadi contoh unik dengan potensi arkeologi di beberapa gua.
- Kawasan ini dapat menjadi laboratorium lapangan terbuka untuk studi arkeologi.
Pemanfaatan Bentukan Lahan:
- Lahan vulkanis dan aluvial banyak dimanfaatkan untuk pertanian dan permukiman karena kesuburannya dan topografi yang relatif datar.
- Patahan bumi dan daerah pesisir lebih sering dijadikan tujuan wisata karena keunikan sumber mata air panas dan keindahan alamnya.
- Kawasan karst dijaga sebagai kawasan konservasi.
Karakteristik Geomorfologi Bali:
- Berdasarkan Peta Rupabumi Indonesia tahun 2012, sebagian besar geomorfologi Bali adalah punggungan vulkanik dan pegunungan struktural yang memanjang di bagian tengah wilayah Bali.
- Lanskap ini mencerminkan sejarah geologis dan aktivitas vulkanis yang membentuk pulau ini menjadi tempat yang memukau dan penuh kehidupan.
Melalui pemahaman ini, kita dapat mengapresiasi keanekaragaman lanskap Bali dan bagaimana bentukan lahan tersebut memengaruhi kehidupan sehari-hari dan pemanfaatan sumber daya alamnya.
