Bali, sebagai destinasi pariwisata yang terkenal, juga memiliki karakteristik geologis tertentu yang meningkatkan risiko likuifaksi tanah. Likuifaksi merupakan fenomena di mana tanah yang awalnya padat menjadi cair akibat gempa bumi atau getaran lainnya. Beberapa daerah di Bali, terutama di Bali Selatan, memiliki potensi likuifaksi yang perlu mendapat perhatian serius.
Daerah Rawan Likuifaksi di Bali:
- Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng: Likuifaksi tanah di Kecamatan Seririt memiliki potensi yang tinggi, yang perlu analisis lebih lanjut untuk mitigasi risiko.
- Bali Selatan: Daerah ini memiliki geologi khusus, seperti endapan alluvial, pantai, dan fluvial, yang dapat menyebabkan likuifaksi. Seismisitas yang tinggi di daerah ini juga meningkatkan risiko tersebut.
- Daerah Serangan – Tanjung Benoa, Bali Selatan: Endapan kuarter yang terdiri dari material pasir, lanau, lempung, dan pasir lepas dapat menimbulkan risiko likuifaksi dan kerusakan infrastruktur.
Faktor Penyebab Likuifaksi di Bali:
- Geologi Khusus: Endapan alluvial, pantai, dan fluvial di Bali Selatan dapat meningkatkan risiko likuifaksi.
- Aktivitas Seismik Tinggi: Bali, terletak di jalur rawan gempabumi, mengalami seismisitas yang tinggi, yang menjadi pemicu likuifaksi saat gempa bumi terjadi.
- Lapisan Material Rentan: Keberadaan lapisan pasir, lanau, lempung, dan pasir lepas pada daerah tertentu membuat tanah lebih rentan terhadap likuifaksi.
Upaya Mitigasi dan Perlindungan:
- Pemetaan Wilayah Rawan: Pemetaan wilayah yang berpotensi likuifaksi perlu dilakukan untuk mengidentifikasi dan memahami risiko di berbagai daerah di Bali.
- Peningkatan Kepadatan Tanah: Sebelum konstruksi, diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan kepadatan tanah guna mengurangi potensi likuifaksi.
- Pemantauan Keamanan Infrastruktur: Penerapan teknologi pemantauan yang canggih dapat membantu dalam memantau keamanan infrastruktur dan memberikan peringatan dini.
Bali perlu mengambil langkah-langkah preventif dan mitigasi yang tepat untuk menghadapi potensi likuifaksi. Kolaborasi antara pemerintah, ahli geologi, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan berkelanjutan di pulau ini.