Perwujudan MRT dan LRT di Kawasan Sarbagita, Provinsi Bali: Menuju Sistem Transportasi Modern

Pulau Bali, dengan keindahan alamnya dan sebagai tujuan pariwisata utama, semakin memerlukan solusi transportasi yang efisien dan modern. Sebagai upaya meningkatkan mobilitas dan mengurangi kemacetan, pemerintah Provinsi Bali merencanakan perwujudan Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) di Kawasan Sarbagita. Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) adalah dua jenis sistem transportasi rel berbasis kereta api yang memiliki perbedaan utama dalam kapasitas, jangkauan, dan karakteristik teknis.

Kereta MRT Tiba di Stasiun Yio Chu Kang pada Malam Hari – Agustus 2023.jpg

Perbedaan Utama

Berikut adalah perbedaan utama antara MRT dan LRT serta kelebihan dan kekurangan masing-masing:

  1. Kapasitas dan Skala:
    • MRT: Dirancang untuk mengakomodasi jumlah penumpang yang lebih besar dengan kapasitas kereta yang lebih besar dan kecepatan yang lebih tinggi. Cocok untuk wilayah metropolitan dengan kepadatan penduduk tinggi.
    • LRT: Biasanya memiliki kapasitas lebih kecil dibandingkan MRT dan penggunaannya untuk rute yang lebih pendek atau area dengan kepadatan rendah. Cocok untuk wilayah yang lebih subur atau dalam perkotaan yang lebih kecil.
  2. Rute dan Jarak:
    • MRT: Seringkali memiliki rute yang lebih panjang, menghubungkan berbagai bagian kota atau wilayah metropolitan.
    • LRT: idealnya untuk rute pendek atau menghubungkan area-area tertentu di dalam kota.
  3. Kecepatan Operasional:
    • MRT: Biasanya memiliki kecepatan operasional yang lebih tinggi.
    • LRT: Kecepatan operasionalnya cenderung lebih rendah daripada MRT.
  4. Jalur Rel:
    • MRT: Dapat beroperasi di jalur rel bawah tanah (subway), elevated (melayang), atau permukaan tanah.
    • LRT: Biasanya beroperasi di jalur elevated atau di permukaan tanah, tetapi dapat juga beroperasi di bawah tanah di beberapa bagian.

Penerapan di Bali

  • MRT: Mungkin lebih cocok untuk menghubungkan area metropolitan yang lebih besar di pulau Bali, seperti Denpasar dan sekitarnya.
  • LRT: Cocok untuk rute-rute pendek, seperti menghubungkan area pariwisata seperti Bandara Ngurah Rai dengan Canggu.

Pemilihan antara MRT dan LRT harus mempertimbangkan karakteristik geografis, demografis, dan infrastruktur kota atau wilayah yang bersangkutan. Kedua sistem memiliki peran dan manfaatnya sendiri tergantung pada kebutuhan dan kondisi setempat.

Berikut adalah gambaran rencana perwujudan proyek tersebut:

1. Kawasan Sarbagita: Fokus Pelayanan Transportasi Terintegrasi

Kawasan Sarbagita, yang melibatkan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan, menjadi pusat perhatian untuk memperkenalkan sistem MRT dan LRT. Dengan populasi yang terus berkembang dan volume wisatawan yang tinggi, penyediaan layanan transportasi terpadu menjadi krusial.

2. Rencana MRT: Mempercepat Mobilitas di Wilayah Metropolitan

MRT diwujudkan sebagai tulang punggung sistem transportasi di wilayah metropolitan. Rencananya mencakup jalur-jalur strategis yang menghubungkan pusat-pusat kota, kawasan bisnis, dan area pariwisata. Penggunaan teknologi canggih, seperti kereta cepat dan jalur bawah tanah, diharapkan dapat mengatasi kemacetan lalu lintas.

3. LRT: Solusi Ringan untuk Mobilitas Lokal

LRT, yang lebih ringan dan fleksibel, untuk memberikan pelayanan di jalur-jalur lokal. Rute-rute pendek, seperti menghubungkan Bandara Ngurah Rai dengan kawasan populer seperti Canggu, menjadi fokus utama. LRT juga dapat berfungsi memberikan akses yang lebih baik ke pusat-pusat perbelanjaan, wisata, dan kawasan hunian.

Kelebihan dan Kekurangan:

MRT:

Kelebiahan dan kekurangan MRT adalah sebagai berikut:

  • Kelebihan:
    • Kapasitas angkut besar, cocok untuk wilayah metropolitan dengan kepadatan tinggi.
    • Kecepatan operasional tinggi.
    • Rute yang lebih panjang, menghubungkan berbagai wilayah.
  • Kekurangan:
    • Biaya pembangunan dan operasional yang tinggi.
    • Memerlukan infrastruktur yang lebih kompleks.

LRT:

Kelebiahan dan kekurangan LRT adalah sebagai berikut:

  • Kelebihan:
    • Fleksibilitas rute yang lebih baik, cocok untuk wilayah yang lebih kecil atau subur.
    • Biaya pembangunan dan operasional cenderung lebih rendah daripada MRT.
  • Kekurangan:
    • Kapasitas angkut lebih rendah.
    • Kecepatan operasional biasanya lebih rendah.

4. Kelebihan MRT dan LRT:

Meskipun memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, MRT, dan LRT tetap menjadi solusi terbaik dalam mengatasi kemacetan di jalan raya.

  • Peningkatan Mobilitas: MRT dan LRT akan meningkatkan mobilitas penduduk lokal dan wisatawan dengan menyediakan transportasi yang efisien dan terjadwal.
  • Keterjangkauan: Dengan harga tiket yang terjangkau, sistem ini diharapkan dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.
  • Penurunan Emisi: Adopsi transportasi berbasis rel membantu mengurangi emisi gas rumah kaca, sejalan dengan komitmen provinsi terhadap keberlanjutan lingkungan.

5. Tantangan dan Kendala:

  • Kebutuhan Dana Besar: Pembangunan MRT dan LRT membutuhkan investasi besar, mengharuskan keterlibatan pihak swasta dan kerjasama pemerintah pusat.
  • Penyesuaian Ruang Kota: Integrasi dengan tata ruang kota dan penyesuaian terhadap aturan tata ruang menjadi tantangan utama, terutama untuk menjaga keaslian budaya Bali.

6. Langkah-Langkah Implementasi:

  • Studi Kelayakan: Dilakukan studi kelayakan menyeluruh untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas proyek.
  • Konsultasi Publik: Melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan dalam proses perencanaan untuk mendapatkan dukungan dan masukan yang diperlukan.
  • Kerjasama Terpadu: Melibatkan pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah pusat, pihak swasta, dan lembaga terkait lainnya.

Dengan perwujudan MRT dan LRT di Kawasan Sarbagita, Provinsi Bali bergerak maju dalam meningkatkan kualitas hidup penduduknya dan memberikan pengalaman transportasi yang lebih baik bagi para pengunjung. Kesinambungan rencana ini membutuhkan kolaborasi dan keterlibatan semua pihak untuk mencapai keberhasilan yang optimal.

About tarubali PUPRKIM Prov. Bali MaSIKIAN

View all posts by tarubali PUPRKIM Prov. Bali MaSIKIAN →