Menjaga Kesucian Alam Bali: Menjaga Taksu Pulau Dewata

“Kesucian alam Bali berpotensi semakin menurun akibat tekanan pembangunan, pencemaran, dan eksploitasi berlebihan. Jika tidak dikendalikan, hal ini akan mengancam keberadaan Taksu Bali sebagai sumber spiritual, estetika, dan identitas budaya Bali.”
(Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 2025–2125)


Apa Itu Taksu Bali?

Taksu adalah daya magis atau karisma spiritual yang diyakini menyatu dalam alam, manusia, dan budaya Bali. Ia bukan sekadar “pesona”, tapi kekuatan yang memberi kehidupan, keindahan, dan keberlanjutan bagi seluruh ekosistem budaya Bali. Tanpa taksu, Bali kehilangan ruhnya.


Ancaman Nyata bagi Kesucian Alam Bali

Saat ini, kesucian alam Bali menghadapi ancaman serius. Beberapa hal yang menjadi sorotan:

  • Pencemaran lingkungan, terutama di sungai, pantai, dan laut akibat sampah plastik dan limbah domestik.
  • Alih fungsi lahan suci, seperti hutan, mata air, dan wilayah adat untuk pembangunan yang tidak berpihak pada lingkungan.
  • Eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan yang mengganggu keseimbangan alam.
  • Penurunan kualitas spiritual kawasan suci, karena polusi suara, cahaya, atau aktivitas yang tidak sesuai dengan kesakralan tempat.

Mengapa Ini Berbahaya?

Bali tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya, tetapi karena harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas—yang disebut Tri Hita Karana. Jika kesucian alam rusak, maka keharmonisan itu juga runtuh.

Implikasinya sangat luas:

  • Taksu tempat suci menurun → Ritual menjadi kehilangan makna spiritual.
  • Daya tarik wisata spiritual dan budaya melemah → Ekonomi berbasis budaya terancam.
  • Ketidakseimbangan ekologis → Bencana seperti banjir, kekeringan, dan kerusakan lingkungan makin sering terjadi.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Melindungi kesucian alam berarti menjaga masa depan Bali. Berikut beberapa langkah nyata yang bisa kita lakukan bersama:

  1. Bijak dalam penggunaan air dan energi, terutama di kawasan suci.
  2. Tidak membuang sampah di sungai, laut, atau tempat umum, terutama plastik dan limbah berbahaya.
  3. Menjaga kelestarian pohon, hutan, dan sumber air sebagai bagian dari wilayah suci.
  4. Menghormati tempat suci dengan berpakaian sopan, menjaga etika, dan mengikuti aturan adat setempat.
  5. Mendukung produk ramah lingkungan dan komunitas adat yang menjaga kesucian alam.

Taksu Bali, Tanggung Jawab Kita Bersama

Menjaga kesucian alam Bali bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau pemuka adat, tapi tugas kita semua sebagai warga dan pecinta Bali. Dengan kesadaran kolektif dan tindakan nyata, kita bisa memastikan bahwa Taksu Bali tetap menyala, dari generasi ke generasi.


📢 Ayo Bergabung Bersama MaSIKIAN!
Mari menjadi bagian dari gerakan menjaga kesucian dan taksu Bali melalui edukasi, kolaborasi, dan aksi nyata.


🌀 “Bali tidak hanya tempat, tapi jalan hidup yang harus dijaga kesuciannya.”
MaSIKIAN http://hdl.handle.net/1887.1/item:844567

About tarubali PUPRKIM Prov. Bali MaSIKIAN

View all posts by tarubali PUPRKIM Prov. Bali MaSIKIAN →