Ekoregion Bali, sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 dan SK Nomor 8 Tahun 2018, menunjukkan keberagaman lanskap alam dan ekosistem yang mencerminkan keindahan dan keunikannya. Provinsi ini terletak di wilayah Kepulauan Bali dan Nusa Tenggara, membentang dari perbukitan karst hingga pegunungan vulkanik. Berikut adalah beberapa karakteristik utama yang membedakan ekoregion di Bali.
- Ekoregion Kompleks Perbukitan Karst Bali-Lombok:
- Karakteristik wilayah ekoregion ini adalah tersusun oleh batu kapur dan batu gamping .
- Keberadaan gua, stalaktit, dan stalagmit menjadi ciri khas ekosistem ini.
- Keunikan flora dan fauna yang telah beradaptasi dengan lingkungan karst.
- Ekoregion Kompleks Pegunungan Vulkanik Bali-Lombok:
- Mendominasi bagian tengah Provinsi Bali, membentang dari barat ke timur.
- Kehadiran gunung api dan tanah yang subur hasil dari aktivitas vulkanik.
- Flora yang beragam, termasuk tumbuhan endemik yang tumbuh di lereng gunung.
- Ekoregion Kompleks Perbukitan Vulkanik Bali-Lombok:
- Wilayah ini terdiri dari perbukitan yang terbentuk oleh aktivitas vulkanik, meskipun tidak setinggi pegunungan.
- Tanah yang subur dan kaya akan mineral hasil dekomposisi bahan vulkanik.
- Dapat menjadi habitat bagi berbagai jenis tumbuhan tropis.
- Ekoregion Kompleks Dataran Fluvial Bali-Lombok:
- Melibatkan wilayah selatan dan utara Provinsi Bali yang merupakan dataran fluvial yang terbentuk oleh aktivitas sungai.
- Tanah ini merupakan sedimentasi sungai, menciptakan kesuburan untuk pertanian.
- Keanekaragaman fauna sungai dan ekosistem yang tergantung pada air.
- Ekoregion Kompleks Dataran Organik/Koral Bali-Lombok:
- Melibatkan dataran organik atau dataran koral yang dipengaruhi oleh keberadaan terumbu karang.
- Menjadi rumah bagi kehidupan laut yang beragam, termasuk ikan, moluska, dan biota laut lainnya.
- Ekosistem pesisir yang rentan terhadap perubahan lingkungan.
Penetapan wilayah ekoregion di Provinsi Bali tidak hanya didasarkan pada karakteristik alam, tetapi juga mempertimbangkan aspek-aspek sosial budaya, ekonomi, dan kelembagaan masyarakat. Pendekatan holistik ini mencerminkan komitmen untuk menjaga integritas sistem alam dan lingkungan hidup, sekaligus melestarikan warisan budaya dan keanekaragaman hayati yang ada di Bali. Keberlanjutan ekoregion ini menjadi tanggung jawab bersama untuk generasi mendatang.
